Aslinya, guppy berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Selatan.
Masuk ke Indonesia pada tahun 1920 sebagai ikan akuarium. Lalu pergi ke alam
liar dan berkembang biak dengan cepat. Ikan jenis ini sangat mudah ditemukan di
hampir semua air tawar di Indonesia. Guppy adalah salah satu ikan yang populer
sebagai ikan akuarium yang memiliki keindahan warna dan bentuk sirip yang
indah
Budidaya ikan guppy tidak memerlukan infrastruktur yang mahal.
Cukup dengan peralatan yang sederhana, Anda sudah dapat mengembangbiakkan ikan
ini
- Peralatan Budidaya.
Proses Pemilihan Indukan
Indukan guppy yang siap untuk pemijahan setidaknya usia 4 bulan. Untuk mendapatkan hasil yang baik pilih indukan unggul, karena warna dan bentuk ikan guppy sangat ditentukan oleh faktor genetik.
- Pemisahan Indukan
Sebelum pemijahan, pejantan dan betina
dipisahkan terlebih dahulu. Pejantan dan betina ikan guppy di tempatkan dalam
wadah terpisah. Wadah diisi dengan air dan diganti setiap 3 hari sekali.
Penggantian air tidak perlu semua, hanya menghabiskan sepertiga dari air dan
tambahkan dengan air yang baru.
Berbeda dengan proses
perkawinan pada umumnya, pemisahan dilakukan sembari memrikan ikan makan dengan
kulitas yang tinggi bertujuan untuk menghasilkan banyak sperma untuk pembuahan.
Berikan makan guppy sebanyak 2 kali sehari.
- Proses Pemijahan
Sebelum pemijahan
berlangsung, Anda harus menyiapkan wadah terlebih dahulu. Wadah pemijahan
diisi dengan air bersih yang telah diendapkan minimal 24 jam, dan kedalaman air
yang harus disiapkan sekitar 25 cm. Padat penebaran ikan tidak lebih dari 30
individu/100 liter air. Untuk ukuran akuarium lebar 1 x 0,5 meter, cukup untuk
menampung 10 pejantan dan 20 betina ikan guppy.
Jika memungkinkan, Anda
pun dapat menyediakan tanaman air seperti hydrilla untuk tempat ikan bercumbu.
Pemijahan ikan dapat dilakukan satu-satu atau dalam jumlah besar. Komposisi
pemijahan antara pejantan dan ikan betina biasanya 1: 5. Tapi jika Anda ragu
semua perempuan dibuahi, komposisi dapat diubah 1: 2.
Teknisnya, masukkan
induk betina pertama di pagi hari. Kemudian pada sore hari bisa
menempatkan induk jantan. Pada pemijahan, tidak semua ikan bertelur pada hari
yang sama. Biasanya proses pemijahan dibiarkan berlanjut selama 4-7 hari.
- Proses Penetasan
Wadah penetasan telur
harus diisi dengan air bersih bersih dan diberi aerasi. Pemberian aerasi
sebaiknya tidak terlalu kuat agar tidak mengganggu larva ikan. Kualitas air
harus dijaga dengan mengganti air dengan air yang baru ketiga setiap 1-3 hari.
Pakan tang disiapkan untuk indukan guppy sebaiknya daphnia atau moina. Proses
pemijahan sampai kelahiran berlangsung 3-4 minggu.
- Pendederan Benih.
Kolam harus ditempatkan di ruang terbuka. Sinar
matahari diperlukan untuk membentuk warna yang cemerlang pada ikan guppy.
Proses ini dapat dilakukan di akuarium berukuran 1 x 1 x 0,5 meter atau 2 x 2 x
0,5 meter. Tambahkan tanaman air seperti hydrilla atau enceng gondok sebagai
tempat berlindung ikan.
- Pemberian Pakan.
Untuk ikan yang baru menetas tidak perlu di
berikan makan tambahan terlebih dahulu karena masih terdapat sisa makan yang
masih menempel di perutnya selama kurang lebih 3-5 hari. Setelah itu, benih
dapat diberikan makanan tambahan berupa artemia atau kutu air (daphnia dan
moina) yang telah disaring. Setelah lebih dari 20 hari, anakan guppy dapat di
beri kuning telur rebus dan cacing sutra.
- Ikan Siap Dipelihara Dalam Akuarium
Anakan ikan guppy yang
sudah berumur 20 hari dapat dibedakan antara pejantan dan betinanya. Biaanya,
ikan guppy jantan lebih prospek dijual sebagai ikan hias. Sedangkan ikan betina
yang digunakan sebagai indukan diistirahatkan. Ikan Guppy bisa dikatakan matang
dan mampu bersaing dengan kawanan setelah usia 1 bulan. Keberhasilan budidaya
ikan guppy ditentukan oleh jumlah kelahiran ikan jantan. Karena hanya ikan
jantan menarik sebagai ikan hias akuarium. Guppy jantan memiliki sirip yang
lebar dan warna yang menarik dari guppy betina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar